Penanganan Anak Dengan Kesulitan Belajar Khusus
Ada tiga jenis anak dengan kesulitan belajar khusus:
Anak yang mengalami kesulitan belajar membaca (disleksia), Ciri-ciri atau tanda-tandanya sebagai berikut.
• Perkembangan kemampuan membaca lambat dan sering terjadi kesalahan dalam membaca.
• Kemampuan memahami isi bacaan rendah.
• Dalam menulis sering terjadi huruf yang hilang dalam satu kata pada
awal, tengah atau akhir kata, atau sulit membedakan bentuk huruf atau
angka yang hampir sama seperti menulis huruf d menjadi b, begitu
sebaliknya.
• Tidak mengindahkan tanda baca.
Anak yang mengalami kesulitan belajar menulis (disgrafia)’ Ciri-ciri atau tanda-tandanya sebagai berikut:
• Kalau menyalin tulisan sering terlambat selesai.
• Sering salah menulis huruf b dengan p, v dengan u, p dengan q, angka 2 dengan 5, 6 dengan 9, dan sebagainya.
• Hasil tulisannya jelek dan tidak terbaca.
• Tulisannya banyak salah/terbalik/huruf hilang.
• Sulit menulis dengan lurus pada kertas tak bergaris.
Anak yang mengalami kesulitan belajar berhitung (diskalkulia), Ciri-ciri atau tanda-tandanya sebagai berikut.
• Sulit membedakan tanda-tanda +, -, x, :, =, <, >
• Sulit mengoperasikan hitungan/bilangan.
• Sering salah membilang dengan urut.
• Sering salah membedakan angka 9 dengan 6, 17 dengan 71, 2 dengan5, 3 dengan 8, dan sebagainya.
• Sulit membedakan bangun-bangun geometri.
Apa yang perlu dilakukan orangtua, keluarga bila anak menunjukkan ciri-ciri atau tanda-tanda di atas?
1. Berkonsultasi pada psikolog.
2. Mengikuti asesmen atau tes IQ untuk mengetahui kemampuan dan kelemahan anak.
3. Membantu anak membuat strategi belajar, atau minta bantuan pengajar
remedial untuk mengatasi kekurangannya dan membuat program cara
pembelajaran di rumah.
4. Orangtua, keluarga harus selalu
mendampingi dan membimbing anak dalam belajar di rumah, terutama
mengoptimalkan kemampuan fisik motorik (perencanaan gerak, orientasi
kanan dan kiri, serta pembelajaran kinestetik).
5. Memberikan
alat-alat bantu dan peraga, sehingga anak mampu menyentuh, melihat, dan
mendengar serta menghubungkan dengan konsep yang dipelajari seperti
huruf-huruf (untuk anak dengan kesulitan belajar membaca), angka-angka,
dan simbol-simbol +,-,:, dan x yang terbuat dari plastik (untuk anak
dengan kesulitan belajar matematika), dan menebalkan huruf-huruf yang
sudah diberi titik-titik (untuk anak dengan kesulitan belajar menulis).
6. Mendampingi anak ketika belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah.
7. Memberi pujian ketika anak berhasil menyelesaikan tugasnya dengan
baik dan benar, guna meningkatkan kepercayaan diri dan kemandirian anak
dalam belajar.
Minggu, 16 Februari 2014
Penanganan Anak Dengan Kesulitan Belajar Khusus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar