Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
1. Anak dengan Gangguan Penglihatan (Tunanetra)
Anak dengan gangguan penglihatan (Tunanetra) adalah anak yang
mengalami gangguan daya penglihataan sedemikian rupa, sehingga
membutuhkaan layanan khusus dalam pendidikan maupun kehidupannya.
Layanan khusus dalam pendidikan bagi mereka, yaitu dalam membaca menulis dan berhitung diperlukan huruf Braille bagi
yang buta, dan bagi yang sedikit penglihatan (low vision) diperlukan
kaca pembesar atau huruf cetak yang besar, media yang dapat diraba dan
didengar atau diperbesar.
2. Anak dengan Gangguan Pendengaran (Tunarungu)
Tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya
pendengarannya sehingga mengalami gangguan berkomunikasi secara verbal.
Walaupun telah diberikan pertolongan dengan alat bantu dengar, mereka
masih tetap memerlukan layanan pendidikan khusus.
3. Anak dengan Gangguan Intelektual (Tunagrahita)
Tunagrahita (retardasi mental) adalah anak yang secara nyata mengalami
hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental- intelektual di bawah
rata-rata, sehingga mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
tugas-tugasnya. Mereka memerlukan layanan pendidikan khusus.
4. Anak dengan Gangguan Gerak Anggota Tubuh (Tunadaksa)
Tunadaksa adalah anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap
pada anggota gerak [tulang, sendi,otot]. Mereka mengalami gangguan gerak
karena kelayuhan otot, atau gangguan fungsi syaraf otak (disebut
Cerebral Palsy /CP]. Anak Tunadaksa bisa dilihat dari segi fungsi
fisiknya dan dari segi anatominya.
5.Anak dengan gangguan Prilaku dan Emosi (Tunalaras)
Anak dengan gangguan prilaku (Tunalaras) adalah anak yang berperilaku
menyimpang baik pada taraf sedang, berat dan sangat berat, terjadi pada
usia anak dan remaja, sebagai akibat terganggunya perkembangan emosi dan
sosial atau keduanya, sehingga merugikan dirinya sendiri maupun
lingkungan, maka dalam mengembangkan potensinya memerlukan pelayanan dan
pendidikan secara khusus.
6. Anak dengan Kecerdasan Tinggi dan Bakat Istimewa (Gifted and Tallented)
Anak yang memiliki potensi kecerdasan tinggi (giftted) dan Anak yang
memiliki Bakat Istimewa (talented) adalah anak yang memiliki potensi
kecerdasan (intelegensi), kreativitas, dan tanggung jawab terhadap tugas
(task commitment ) di atas anak-anak seusianya ( anak normal ),
sehingga untuk mengoptimalkan potensinya, diperlukan pelayanan
pendidikan khusus.
7. Anak Lamban Belajar ( Slow Learner)
Lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi
intelektual sedikit di bawah anak normal, tetapi tidak termasuk anak
tunagrahita (biasanya memiliki IQ sekitar 80-85). Dalam beberapa hal
anak ini mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon
rangsangan dan kemampuan untuk beradaptasi, tetapi lebih baik dibanding
dengan yang tunagrahita. Mereka membutuhkan waktu belajar lebih lama
disbanding dengan sebayanya. Sehingga mereka memerlukan layanan
pendidikan khusus.
8. Anak Berkesulitan Belajar Spesifik
Anak berkesulitan belajar adalah individu yang mengalami gangguan dalam
suatu proses psikologis dasar, disfungsi sistem syaraf pusat, atau
gangguan neurologis yang dimanifestasikan dalam kegagalan-kegagalan
nyata dalam: pemahaman, gangguan mendengarkan, berbicara, membaca,
mengeja, berpikir, menulis, berhitung, atau keterampilan sosial.
9.Anak Autis
Autis dari kata auto, yang berarti sendiri, dengan demikian dapat
diartikan seorang anak yang hidup dalam dunianya. Anak autis cenderung
mengalami hambatan dalam interaksi, komunikasi, dan perilaku sosial.
Minggu, 16 Februari 2014
Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar