- Autis
- ADHD
- Kesulitan Belajar
- Down Syndrom
- Terlambat Bicara, DLL
Kav 5 Malang
Telp. 0341-417655
Penanganan Anak Dengan Kesulitan Belajar Khusus
Ada tiga jenis anak dengan kesulitan belajar khusus:
Anak yang mengalami kesulitan belajar membaca (disleksia), Ciri-ciri atau tanda-tandanya sebagai berikut.
• Perkembangan kemampuan membaca lambat dan sering terjadi kesalahan dalam membaca.
• Kemampuan memahami isi bacaan rendah.
• Dalam menulis sering terjadi huruf yang hilang dalam satu kata pada
awal, tengah atau akhir kata, atau sulit membedakan bentuk huruf atau
angka yang hampir sama seperti menulis huruf d menjadi b, begitu
sebaliknya.
• Tidak mengindahkan tanda baca.
Anak yang mengalami kesulitan belajar menulis (disgrafia)’ Ciri-ciri atau tanda-tandanya sebagai berikut:
• Kalau menyalin tulisan sering terlambat selesai.
• Sering salah menulis huruf b dengan p, v dengan u, p dengan q, angka 2 dengan 5, 6 dengan 9, dan sebagainya.
Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
1. Anak dengan Gangguan Penglihatan (Tunanetra)
Anak dengan gangguan penglihatan (Tunanetra) adalah anak yang
mengalami gangguan daya penglihataan sedemikian rupa, sehingga
membutuhkaan layanan khusus dalam pendidikan maupun kehidupannya.
Layanan khusus dalam pendidikan bagi mereka, yaitu dalam membaca menulis dan berhitung diperlukan huruf Braille bagi
yang buta, dan bagi yang sedikit penglihatan (low vision) diperlukan
kaca pembesar atau huruf cetak yang besar, media yang dapat diraba dan
didengar atau diperbesar.
2. Anak dengan Gangguan Pendengaran (Tunarungu)
Tentang Anak ADHD (Hiperaktif)
ADHD atau " Attention Deficit Hyperactivity Disorder " adalah gangguan
perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik anak-anak hingga
menyebabkan perilaku anak yang berlebihan dan tidak lazim yang ditandai
dengan gangguan pemusatan perhatian dan gangguan konsentrasi(in
attention), berbuat dan berbicara tanpa memikirkan akibat(impulsif) dan
hiperaktif yang tidak sesuai dengan umurnya.
Penyebab utama ADHD sudah dapat dipastikan karena faktor genetik.
Ilmuwan menemukan bukti penyebab ADHD yang selama ini di duga pola asuh
atau pola makan yang buruk ternyata adalah gangguan genetik. Peneliti
telah mengamati peta gen lebih dari 1400 anak dan menemukan bahwa anak
dengan ADHD memiliki potongan kecil DNA yang digandakan atau hilang.
Gambar ini merupakan hasil f-MRI perbandingan antara otak anak yang mengalami ganguan ADHD dengan anak yang normal.
-----Dukungan orang tua bagi anak berkebutuhan khusus-----
KELUARGA adalah lingkungan terdekat dan utama dalam kehidupan
anak berkebutuhan khusus. Heward (2003) menyatakan bahwa efektivitas
berbagai program penanganan dan peningkatan kemampuan hidup anak
berkebutuhan khusus akan sangat ditentukan oleh peran serta dan dukungan
penuh dari keluarga, sebab keluarga adalah pihak yang mengenal dan memahami berbagai aspek dalam diri seseorang dengan jauh lebih baik daripada orang-orang yang lain.
Di samping itu, dukungan dan penerimaan dari orangtua dan anggota
keluarga yang lain akan memberikan ‘energi’ dan kepercayaan dalam diri
anak berkebutuhan khusus untuk lebih berusaha mempelajari dan mencoba
hal-hal baru yang terkait dengan ketrampilan hidupnya. Sebaliknya,
penolakan atau minimnya dukungan yang diterima dari orang-orang terdekat
akan membuat mereka semakin rendah diri dan menarik diri dari
lingkungan, enggan berusaha karena selalu diliputi oleh ketakutan ketika
berhadapan dengan orang lain maupun untuk melakukan sesuatu, dan pada
akhirnya mereka benar-benar menjadi orang yang tidak dapat berfungsi
secara sosial serta selalu tergantung pada bantuan orang lain, termasuk
dalam merawat diri sendiri.
----- Permintaan Orang Tua Untuk Anak -----
Anakku yang kusayangi..
pada suatu saat dikala kamu menyadari
bahwa aku telah menjadi sangat tua, cobalah berlaku sabar
dan cobalah mengerti aku..
Jika banyak makanan yang tercecer dikala aku makan..
Jika aku mendapat kesulitan dalam mengenakan pakaianku sendiri..
bersabarlah..
Kenanglah saat-saat dimana aku meluangkan waktuku
untuk mengajarimu tentang segala hal yang kau perlu tahu..
ketika kau masih kecil.
Jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali..
janganlah menghentikanku.. Dengarlah aku
A. PENDIDIKAN